Menu

Wacana “Kerajaan Majapahit Bali”: Dinamika Puri Dalam Pusaran Politik Identitas Kotemporer

Kajian ini membahas mengenai perubahan identitas masyarakat Bali Kontemporer, khususnya perkembangan puri dalam pusaran politik dengan mengikuti perkambangan wacana “Kerajaan Majapahit Bali” yang dapat diamati melalui media pers di Bali seperti koran Bali Post, Tokoh, dan beberapa koran lainnya. Wacana “Kerajaan Majapahit Bali” sebenernya mengambil Kerajaan Majapahit sebagai inspirasi untuk pencitraan yang dilemparkan oleh tokoh sentral yang bernama Aryawedakarna guna kepentingan politik. hasil yang baik terutama dalam pengembangan kedaulatan umat Hindu di luar Bali. Dalam pembahasannya I Putu Gede Suwitha menekankan bahwa kejayaan Kerajaan Majapahit memberikan kebanggaan, inspirasi dan simbol perjuangan untuk menegakkan kebangkitan Hindu sesuai dengan ramalan Sabdo Palon Noyo Genggong. Wacana “Kerajaan Majapahit Bali” dan kebangkitan puri-puri tidak terlepas dari inspirasi yang digaungkan oleh tokoh muda Bali, Arya Wedakarna. Wedakarna tidak saja menjadikan Majapahit dan kebangkitan Hindu sebagai inspirasi, tetapi juga untuk membangun politik identitas dan citra diri dalam memperoleh kekuasaan. Selanjutnya, identitas kontemporer yang dibangun adalah wacana “Kerajaan Majapahit Bali” bersamaan dengan kebangkitan puri-puri di Bali.