Henri Maclaine Pont (1884-1971) adalah seorang arsitek lulusan THS Delft, Belanda yang berdarah campuran (ayah berdarah Skotlandia dan Spanyol dan ibu berasal dari Pulau Buru). Ia terkenal dengan rancangan arsitektur indisch dalam merancang Gedung Technische Hogerschool te Bandung (ITB-saat ini), yakni Aula Barat dan Aula Timur ITB yang memadukan unsur nusantara ke dalam arsitektur barat. Perancangan yang dimulai tahun 1918 tersebut akhirnya diresmikan pada 3 Juli 1920 oleh GG JP Graaf van Limburg Stirum.
Selanjutnya, Maclaine Pont melakukan penelitian di Trowulan mengenai konsep tata kota Majapahit dan arsitektur bangunan-bangunan percandiannya. Sejak 1921 ia melakukan ekskavasi selama 3 tahun dan menyusun peta rekonstruksi kota Majapahit berdasarkan perbandingan temuannya dengan deskripsi Nagarakrtagama. Ia bersama R.T. Kromo Adinegoro (Bupati Mojokerto 1916-1933) mendirikan "Perkumpulan Kepurbakalaan Majapahit" atau Oudheidkundige Vereeneging Majapahit (OVM) pada 1924. Koleksi OVM mengisi Museum Mojokerto yang dirintis oleh RAA Kromodjojo Adinegoro (Bupati Mojokerto 1894-1916) yang kelak menjadi cikal bakal Pusat Informasi Majapahit (Museum Trowulan/Museum Majapahit) yang dikelola BPCB Jatim saat ini.