Tautan Peta Topografi kawasan Trowulan 1938 Skala 1:50000 koleksi Dutch Colonial Map -Universiteit Leiden

Peta Irigasi 1907 Trowulan (skala 1:20K). Tautan ke koleksi Dutch Colonial Map - Universiteit Leiden.

OD-12225-Gn Penanggungan Map of antiquities (without numbering)[PO2015120200012]-Trawas-1936

Cuplikan Peta Geologi kawasan situs Trowulan oleh J. Susetyo Edy Yuwono (2013) Ilustrasi pada  artikel weblog geoarkeologi.blog.ugm.ac.id, tanggal 3 Maret 2013.

Trowulan Archaeological Site, Mojokerto, East Java, Indonesia. The site of Majapahit kingdom capital city. The red square mark the archaeological sites, the light cyan indicate traces of ancient canals. Pembuat: Gunawan Kartapranata (2009), Sumber: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Trowulan_Archaeological_Site.svg

Majapahit Core and Provinces Dibuat oleh: Gunawan Kartapranata (2016), sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Majapahit_Core_and_Provinces.svg Peta menggambarkan kawasan utama Majapahit yang terdiri atas Nagara Agung (pusat kerajaan di Trowulan), dan wilayah-wilayah Mancanagara (provinsi) yang terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, pulau Madura dan Bali. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Jawa yang berpusat di Trowulan, Jawa Timur, dan kemudian melebarkan pengaruhnya ke sebagian besar kepulauan Nusantara (kini Indonesia).

Peta wilayah kekuasaan Majapahit berdasarkan Nagarakertagama.  Pembuat: Gunawan Kartapranata (2009). Sumber:https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Majapahit_Empire_id.svg Kepulauan Nusantara pada masa puncak kejayaan Kemaharajaan Majapahit pada abad XIV. Titik merah adalah Trowulan, ibu kota Majapahit. Kawasan berwarna jingga tua adalah ranah inti Majapahit di bagian Timur Jawa. Kawasan jingga terang adalah negeri bawahan yang ditaklukkan Majapahit sesuai yang disebutkan dalam Nagarakretagama. Kawasan kuning pucat adalah kawasan bebas di luar pengaruh Majapahit. Warna biru gelap adalah kawasan laut di bawah pengaruh dan kendali efektif angkatan laut Majapahit, warna biru yang lebih muda adalah jangkauan ekspedisi angkatan laut Majapahit.

Hipotesis oleh Nurhadi Rangkuti (Arekolog, Balai Arkeologi Yogyakarta) Menyampaikan bahwa batas-batas hunian kota Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang diperkirakan sekitar 11 km x 9 km, berdasarkan temuan arkeologis tigaYoni besar berhias nagar?ja yang terletak di pinggiran kota pada penjuru mata angin. Dilaporkan pada makalah Daerah Pinggiran Kota Majapahit, 2002. pada Pertemuan Ilmiah Arkeologi IX Kediri 23-28 Juli 2002.

Peta tumpang susun rekonstruktif hipotesis temuan fitur Kanal di Trowulan dengan peta sebaran struktur sumur kuna dan kepurbakalaan di Trowulan. Disusun dalam kegiatan Survei Trowulan 2007 oleh J. Susetyo E. Yuwono (Arkeolog UGM) untuk kegiatan PATI I (2008)